MENDIDIK ANAK DIMASA PANDEMI


Dimasa Pandemi covid-19 seperti ini banyak dari kita terkena dampaknya tidak terkecuali bagi masyarakat yang terbiasa untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada sebuah lembaga pendidikan yang ada disekitar tempat  tinggalnya, pasalnya dari sebagian masyarakat tersebut masih bingung intisari dari mendidik anak itu seperti apa, harus bagaimana. Selama ini masih sekedar menjalankan tugas yang diberikan oleh gurunya melalui media online setelah tugas selesai kita anggap pembelajaran untuk anak-anak kita sudah selesai sampai disitu saja, padahal masih banyak hal yang harus kita perhatikan dalam mendidik anak.




                Dari sekian banyak cara mendidik anak yang perlu kita perhatikan adalah Akhlak, budi pekerti atau etika anak-anak kita selama masa pandemic ini, dimasa pandemi ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mengetahui perilaku anak-anak kita, selama ini mungkin kita sebagai orang tua belum secara penuh untuk memperhatikan tingkah laku anak-anak kita, karena akhlaq merupakan faktor utama dalam menjalani masa depan anak di masa yang akan datang.

                Setelah kita mengetahui perilaku anak kita baik atau buruknya yang perlu diterapkan juga yakni Disiplin. Disiplin ini harus dilakukan dengan keras, keras disini bukan berarti kita sebagai orang tua bertindak keras secara fisik namun keras disini dalam artian kita harus keras mendidikan kedispilanan anak, masalah dalam mendidik anak dalam rumah tangga saat ini yang paling susah adalah menanm kedisplinan, jika kita sudah bisa menanamkan kedispilan sejak dini diharapkan dimasa yang akan datang anak anak kita akan tumbuh menjadi pribadi yang dewasa serta professional.

                Perhitungan juga harus ditanamkan pada diri anak-anak, perhitungan disini bukan hanya anak-anak bisa menghitung satu ditambah satu hasilnya dua, tetapi perhitungan disini lebih ditekankan kepada sebab akibat. Misalnya, ketika anak-anak kita mendapatkan tugas dari guru lalu anak-anak kita malas untuk mengerjakan tugas tersebut sampai pada akhirnya guru memberikan penilaian terhadap siswa, dan anak malas tersebut mendapatkan nilai yang kurang bagus, kita sebagai orang tua harus memberikan masukan sebuah pendidikan yang bisa kita sebut perhitungan, yakni dengan menjelaskan akibat dari malas adalah mendapatkan nilai yang kurang bagus. Pelan pelan kita tanamkan penjelasan tersebut kepada anak, secara tidak langsung otak anak akan memindset dengan sendirinya sebuah sebab akibat dalam semua tindakannya.

                Setelah masa Pandemi ini berlalu memungkinkan akan terjadi Era Baru, dimana Era tersebut menuntut manusia tidak lepas dari Informasi dan Teknologi. Kita sebagai orang tua harus menyiapkan dan sadar akan hal itu, jangan sampai kita sebagai manusia dikendalikan oleh Informasi dan Teknologi, tetapi sebisa mungkin kita sebagai manusia harus bisa mengendalikan Informasi dan Teknologi, contoh kecilnya sekarang kegiatan Pembelajaran sudah memakai media Informasi dan Teknologi secara tidak langsung kita sudah diajarkan untuk benar-benar bisa menguasai itu, jangan sampai karena kita tidak bisa menguasai itu menjadi faktor penyebab tidak relevannya sebuah pembelajaran.

                Masa depan anak adalah masa depan bangsa oleh karena itu sejak dini kita harus mempersiapkan itu, akhlak yang paling utama karena manusia adalah makhluk social, sudah berakhlak tetapi tidak disiplin pun kurang berguna, Karena dalam sebuah perjalanan hidup dibutuhkan kedispilanan agar menjadi pribadi yang professional. Berakhlaq, disiplin, tetapi tidak bisa membaca sebab akibat atau tidak bisa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang ada pun kurang sempurna, karena professional saja tidak cukup, harus matang dalam sebuah perencanaan dalam menata masa depan. Suatu saat informasi dan teknologi akan harus bisa dikuasai agar bisa mengimbangi dalam gelombang perekembangan zaman dimasa yang akan datang.

Mendidik adalah kewajiban kita semua, jangan sampai Pandemi ini menjadi alasan untuk tidak mendidik, jangan sampai kesibukan kita mencari nafkah menjadi alasan untuk tidak ada waktu mendidik anak–anak kita, karena belajar dan mendidik itu bisa dimana saja, bisa kapanpun dan bisa ketika dalam keadaan bagaimanapun.

Komentar

Posting Komentar