Haid Terganggu, Waspada Terhadap Infertilitas






              Pada periode usia remaja awal, siklus haid sering tidak teratur mulai saat pertama haid sampai 12 -18 bulan setelahnya. Keadaan ini disebabkan karena belum matangnya sistem HPO-axis (hipotalamus-hipofisis-ovarium axis). Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, panjang rata-rata siklus pertama adalah 34 hari (40 persen), siklus yang lebih lama dari 40 hari ataupun kurang dari 20 hari ataupun kurang dari 20 hari (10 persen). Siklus haid dapat tetap relatif panjang untuk 5 hingga 7 tahun pertama, setelah itu semakin berkurang secara bertahap panjang dan menjadi lebih regular. Rata-rata intrval siklus menstrual reguler adalah sekitar 28 hari.
                Menurut dr Noviani Riandatari SpOG, prevalansi adanya siklus anovulasi yang ditandai dengan adanya gangguan haid, lebih tinggi terjadi pada wanita dibawah usia 20 tahun dan di atsa usia 40. Hal ini dapat disebabkan karena mekanisme kontrol alami (HPO axis) tidak berjalan baik, sehingga pertumbuhan dan perkembangan struktur endometrium menjadi tidak stabil.
                Dijelaskan dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Cahaya Bunda Cirebon, tanpa pengobatan atau koreksi terhadap penyebab gangguan anovulasi, dapat terjadi episode berulang pendarahan akut mungkin memerlukan rawat inap dan pengobatan darurat. Rawat inap diindikasikan untuk wanita dengan perdarahan aktif dengan hemodinamik tidak stabil dan atau disertai gejala anemia karena penyakit kronis lain.
                “perdarahan haid disebut abnormal apabila terjadi perdarahan akut dan banyak merupakan perdarahan menstruasi dengan jumlah darah haid lebih banyak 1 tampon per jam dan atau disertai dengan gangguan hipovolemik, perdarahan bersifat ireguler, perdarahan haid yang lama (lebih dari 12 hari), perdarahan antara 2 siklus haid dan pola perdarahan lain yang ireguler. Menoragia merupakan perdarahan menstruasi dengan jumlah darah haid lebih besar 80 cc atau lamanya lebih dari 7 hari pada siklus yang teratur,” jelasnya.
                Disebutkan dia, apabila perdarahan abnormal haid tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas. Infertilitas didefinisikan sebagai suatu keadaan tidak hamil setelah menikah satu tahun dengan frekuensi hubungan intim yang teratur. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan perdarahan haid yang lebih banyak dari seharunya berasal dari adanya kelainan pada rahim.
                “kelainan tersebut dapat berupa adanya massa tumor jinak berupa polip maupun mioma pada rahim, maupun massa tumor akibat proses keganasan. Adanya massa ini akna menyebabkan hasil pembuahan sulit menempel dan tumbuh pada dinding rahim,” ujanya.
                Penyebab lain, dapat berupa gangguan hormonal yang menyebabkan sel telur tidak tumbuh dan pecah (ovulasi) dengan baik. Keadaan ini dapat menyebabkan tidak terjadinya pembuahan, yang berarti pula tidak terjadi kehamilan.

Komentar