Contoh Puisi Lama
Syair Bidasari
Datang kepada suatu masalah
Melayanglah unggas dari angkasa
Unggas garuda burung perkasa
menjadi negeri rusak binasa.
Datang menyambar suaranya bahna
Gemparlah sekalian mulia dan hina
Seisi negeri gundah gulana
Membawa dirinya barang kemana
Baginda pun sedang dihadap orang
mendengarkan gempar seperti perang
bertitah baginda raja yang garang
gempar ini apakah kurang
demi mendengar titah baginda
berdatang sembah suatu biduanda
daulat tuanku dulu seri pada
patik sekalian diperhambat garuda
setelah baginda mendengar sembah
durja yang manis pucat berubah
menteri pun bangkit dada ditebah
bertambah baginda hati gegabah
Contoh Puisi Baru
Derai Derai Cemara
Karya : Chairil Anwar
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan ditingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Puisi 1 merupakan puisi lama yang berjenis syair. Puisi 2 merupakan puisi baru. Berdasarkan dua puisi tersebut dapat diketahui bahwa puisi lama berbeda dengan puisi baru. Perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru sangatlah banyak. Perbedaaan itu terlihat dari pilihan kata, susunan kalimat, irama. fikiran, sampai perasaan yang terkandung dalam puisi. pendek kata, bentuk isi puisi lama dan puisi baru sangatlah berbeda.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat yang melatarbelakangi lahirnya puisi. Ada satu alasan bahwa setiap puisi mencerminkan pribadi penyairnya. Padahal, penyair hidup dalam suatu kebudayaan modern, puisi lama merupakan cerminan dari kebudayaan lama. ini berarti puisi merupakan cerminan dari suatu kebudayaan.
Komentar
Posting Komentar